Minggu, 02 Mei 2010

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya



Rp 50.000,-

Sesuai dengan sub judulnya, 108 Cerita Pembuka Pintu Hati, Buku si Cacing dan Kotoran Kesayangannya ini memang bisa membantu kita membuka pintu hati, untuk menjadi orang yang lebih baik. Di dalam buku ini banyak pelajaran-pelajaran berharga mengenai hidup.

Ada pelajaran hidup mengenai Kesempurnaan dan Kesalaham, Cinta dan Komitmen, Rasa Takut dan Rasa Sakit, Kemarahan dan Pemaafan, Menciptakan Kebahagiaan, Masalah Kritis dan Pemecahannya, dan lain sebagainya.

Ada cerita mengenai ayam dan bebek. Dikisahkan, seorang pasangan pengantin baru tengah berjalan di hutan pada suatu malam musim panas yang indah. Saat mereka menikmati kebersamaan, terdengar suara "Kuek!Kuek" dari kejauhan.

Si istri menyangka itu suara ayam. Sang suami mengatakan itu suara bebek. Mereka berdebat dan berakhir dengan Sang suami membentak Sang istri yang kemudian menangis.

Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan teringat mengapa dia menafkahinya. Kemudian suami itu meminta maaf kepada istrinya, sambil berkata kepada istri bahwa dirinya benar. Itu adalah suara ayam.

Moral of the story adalah berpa banyak pernikahan atau hubungan yang hancur gara-gara persoalan sepele. Pernikahan dan hubungan jauh lebih penting daripada mencari siapa benar dan siapa yang salah tentang apakah itu suara ayam atau suara bebek.

Cerita yang lain adalah saat kita melihat diri kita melakukan kesalahan, dan tidak dapat memaafkan kesalahan kita sendiri. Kita hanya terfokus pada kekeliruan yang kita buat. Dalam buku ini dikisahkan seorang biksu membangun sebuah tembok. Ia sangat berhati-hati dan bersabar dalam membangun tembok batu bata itu. Namun ketika selesai, biksu itu melihat ada dia bata yang keliru menyusunnya. Bata itu tampak miring dan terlihat jelek. Ketika akan meruntuhkannya, semennya terlanjur mengeras.

Suatu hari biksu itu membawa pengunjung melihat bangunan tembok tersebut. Kemudian si pengunjung berkata "Itu tembok yang indah". Kemudian biksu itu menjawab, "Tidakkah Anda melihat dua bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu?"

Si pengunjung menjawab,  "Ya, saya bisa melihat dua batu bata jelek itu, namun saya juga bisa melihat 998 batu bata yang bagus." 

Sekarang biksu itu tidak lagi melihat tembok itu terlalu buruk. Tembok itu tetap berdiri, hingga Si biksu bahkan sudah lupa dimana persisnya dua bata jelek itu berada.

Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri gara-gara semua yang kita lihat pada diri kita hanyalah "dua bata jelek"? Pada kenyataannya ada jauh lebih banyak batu bata yang bagus. Namun pada saat itu kita tidak mau melihatnya. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira yang ada hanya kekeliruan semata, karena itu kita ingin menghancurkannya.

Kita semua memiliki "dua bata jelek",  namun bata yang baik dalam diri kita jauh lebih banyak. Begitu kita melihatnya, semua tidak akan tampak buruk lagi. Bukan kita hanya bisa berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita, namun apa yang kita kira sebagai kesalahan bisa menjadi sebuah "ciri unik", ynag memperkaya hidup kita.

Nah, dua cerita adalah bagian dari 108 cerita menarik yang wajib dibaca. Memang, apa yang ditulis didasarkan pada ajaran Budha. Namun, apapun kepercayaan kita, tidak ada salahnya untuk membaca pelajaran hidup yang baik dari kepercayaan lainnya. Pelajaran dari Budha mengenai hidup damai akan sangat baik diterapkan oleh seluruh umat manusia pada saat dunia dilanda kemarahan seperti sekarang ini. Selamat membaca.

1 komentar:

M. Alam Nugraha mengatakan...

wuahh kereeennn sepertinya referensi yg bagus untuk dibaca mari kita membaca

Posting Komentar

 
Template designed using TrixTG