Kamis, 30 Juni 2011

You are what you tweet?

"Kalau di Twitter, yg statusnya jujur itu yg 'galau'. Lainnya pencitraan."

Begitu bunyi salah satu tweet dari mbak Uni Lubis, yang meneruskan BBM dari temannya. Begitu melihat tweet ini di Twitter, saya jadi berpikir. "Ahaaa!! Benar juga!" Twitter sebuah social media berbentuk micro blogging jika diamati memang hanya untuk dua tujuan ini.

Di Twitter, jika seseorang tidak menceritakan masalah pribadinya, maka dia akan membuat komentar tentang suatu hal atau menulis sesuatu untuk mencitrakan dirinya. Entah itu ingin dianggap lucu, pintar, "gila", "agamis," bijak, bahkan paling tahu tentang suatu topik.

Melalui Twitter, para penggunanya bisa membentuk sebuah karakter, yang mungkin berbeda dengan karakter aslinya. Inilah gejala penggunaan media baru yang memang sudah lama menjadi kajian ilmu pengetahuan, khususnya komunikasi.

Sebuah akun Twitter mungkin terkesan hebat mengenai dunia politik. Komentar-komentar yang dilontarkan lewat tweet, bahkan mungkin tidak kita pahami, jika kita tidak mengikuti perkembangan berita politik terkini. Artinya, orang ini ingin menyampaikan kepada para pengikutnya bahwa ia memang suka dunia politik, seseorang dengan pengetahuan yang luas, pandai, dan lain sebagainya.

Ada akun Twitter seorang wanita. Ketika membaca tweetnya, jemari rasanya gatal ingin membuat komentar. Tweetnya yang lucu, "gila," out of the box, membuat jumlah pengikutnya menjadi puluhan ribu. Dari tweetnya kita mungkin bisa berasumsi bahwa ia wanita yang menyenangkan, easy going, "gokil," sekaligus pintar.

Namun, apakah demikian karakter mereka sebenarnya? Kita tidak pernah tahu kecuali dirinya dan orang-orang terdekatnya. Sangat menarik melihat bagaimana orang-orang "membungkus" dirinya lewat sebuah akun Twitter.

Ada rasa penasaran untuk mengetahui bagaimana tweet, bisa menggambarkan kepribadian seseorang. Apakah ada perbedaan antara kepribadian sesungguhnya dengan kepribadian di dunia maya? Apa yang ingin ditonjolkan? Apa yang mereka sembunyikan? Apa latar belakang yang mempengaruhi bagaimana mereka mengungkapkan dirinya melalui tweet di Twitter?

Kata orang, "You are what you tweet." Apakah benar? Jangan-jangan justru "You are not what you tweet."

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template designed using TrixTG